Saya takut akan 2 hal :
Pertama,Saya takut untuk benar-benar membeci seseorang . karena saya takut orang itu juga akan membeci saya lebih dari saya membencinya. Itulah sebabnya mengapa sampai saat ini saya tidak pernah sedikitpun menyimpan benci dalam dalam hati. Bukan berarti saya tidak pernah marah, tapi marah itu hanya sebatas jengkel , dan jengkel itu hal biasa asalakan tidak menjai BENCI . tunggulah kalau saya marah, tak sampai tiga haripun saya akan melupakan semuanya. Karena jengkel yang berlebihan bisa menjadi benci dan benci yang berlebihan bisa menjadi dendam. Dan saya tidak ingin menyimpan dendam, karena dendam itu hanya akan menyiksa diri sendiri.pastilah akan sakit rasanya bila melihat orang yang kita benci bahagia di depan kita ! itulah mengapa saya takut membenci seseorang!
Kedua, saya takut terlalu menyayangi seseorang. Karena saya takut orang yang saya sayang nantinya akan membenci saya. Dan akan sangat sakit rasanya bila orang yang kita sayangi membenci kita. Itulah sebabnya mengapa sampai saat ini tidak pernah ada seorang pun yang benar-benar saya sayangi. Rasa sayang saya rata.! No discrimination ! termasuk rasa sayang saya kepada kedua orang tua saya, saya takut untuk terlalu menyayangi mereka tapi saya menaruh rasa hormat yang sangat tinggi dan menghargai mereka yang sudah dari dulu mendapatkan “LOVE AWARD” di hati saya. Saya menghargai mereka yang selalu ada untuk saya dan mengajari saya banyak makna hidup. Begitupun rasa sayang saya kepada teman teman saya karena saya menghargai mereka yang selalu ada dekat saya.jujur, sampai saat ini saya tidak pernah memiliki seorang teman yang saya anggap sebagai sahabat yang oleh sebagian besar orang sahabat itu di anggap lebih dari teman. Bagi saya sahabat dan teman pun SAMA !
Hingga suatu hari , yaitu beberapa tahun lalu. Saya menginjakkan kaki di pesantren IMMIM PUTRI . kebetulan ustad mustamin, guru yang mengajarkan kami hadist setiap hari usai shalat subuh.mengajarkan kami sebuah hadist yang artinya:
“ cintailah orang yag kau cintai sekadarya saja karena suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja karena suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kau cintai”
Dan saya rasa hadist itulah yang menjadi salah satu pedoman hidup saya sampai saat ini :)
0 komentar:
Posting Komentar